Kuman yang menyebabkan penyakit tuberculosis (TBC) tidak hanya mengancam paru-paru tetapi juga dapat menginfeksi beragam organ lainnya yang terdapat dalam tubuh seseorang antara lain tulang, otak, dan berbagai kelenjar. "Kuman TBC tidak hanya ada pada paru-paru tetapi juga bisa menginfeksi seluruh organ dalam tubuh manusia," kata ahli penyakit paru Dr Retno Wihastuti Sp.P dalam diskusi tentang Penyakit TBC di Jakarta. Retno mencontohkan, kuman TBC yang menyerang tulang maka bila dibiarkan dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan tulang tersebut keropos. Ia juga memaparkan, kuman yang menyebabkan penyakit TBC adalah mikrobakterium yang berbentuk batang dan dapat memiliki fase dorman bila terinfeksi ke dalam jaringan tubuh. Fase dorman, lanjutnya, adalah periode "tidur" atau tidak aktifnya kuman sehingga tidak menyebabkan penyakit TBC tetapi juga tidak dapat dihilangkan dengan obat.
Dalam fase aktifnya, kuman tersebut dapat menyebabkan seseorang terkena penyakit TBC tetapi kuman tersebut akhirnya juga dapat dideteksi dan dihilangkan dengan obat anti-TBC. "Kuman TBC dapat dikategorikan kuman yang pintar karena dapat bermutasi dan menimbulkan resistensi terhadap beragam obat," kata lulusan Departemen Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia itu. Untuk itu, Retno berharap agar seseorang yang terkena penyakit TBC tetap konsisten minum obat dalam masa pengobatannya meski membutuhkan waktu minimal 6 bulan untuk sembuh. Mengenai bentuk pengawasan untuk minum obat, ujar dia, telah disosialisasikan secara luas kepada masyarakat mengenai sistem PMO (Pengawas Menelan Obat).
Fungsi dari seorang PMO adalah memastikan bahwa penderita TBC menelan obat yang diberikan kepadanya dan memeriksakan dahak secara berkala sebagai salah satu tahap dalam rangka penyembuhannya.
"Yang ditekankan di sini adalah menelan dan bukan minum, karena terdapat pasien yang malas minum obat sehingga hanya memasukkannya ke mulut tetapi setelah tidak ada orang ia langsung membuang obat tersebut," kata Retno.
Posting Komentar